NET24JAM.CO.ID || Tapanuli Selatan,-
Perkumpulan Mahasiswa dan Pemuda Bersatu Tolak KKN (Pemda Salak KKN) kembali melakukan unjuk rasa jilid II di depan kantor Kesbangpol dan didepan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan terkait dugaan korupsi di dua OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Selasa, 30/9/2025.
Ketua Pemda Salak KKN Ihsan Alwi Harahap dalam orasinya kembali menyampaikan aspirasi terkait adanya dugaan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dikantor Kesbangpol Kabupaten Tapanuli Selatan, dimana mereka menduga adanya dugaan tindak pidana korupsi terkait Pembentukan Paskibraka tahun anggaran 2024.
“Kami menduga sejumlah item kegiatan termasuk belanja makanan dan minuman pembentukan Paskibra tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya alias direkayasa laporan pertanggungjawabannya”. Cetus Alwi.
Tidak lama kemudian, Sekretaris Kantor Kesbangpol Ilhamuddin Nasution menanggapi aksi unjuk rasa tersebut dimana ia menyampaikan bahwa baru saja menjabat dua bulan bertugas sehingga tidak tahu menau terkait anggaran tahun 2024 lalu. “Namun saya akan sampaikan orasi adik-adik ini kepada pimpinan saya”. Ucapnya.
Sebelumnya, Kaban Kesbangpol Kabupaten Tapanuli Selatan Hamdi S Pulungan diketahui sedang berada di dalam Kantor dan diduga tidak berani secara langsung untuk menjumpai massa aksi PEMDA SALAK KKN yang sedang berunjuk rasa di Depan Kantor tersebut.
Selanjutnya, Riski Aulia dalam orasinya di depan kantor Dinas Kesehatan menuntut agar Kadis Kesehatan dr. Sri Khairunnisa mundur dari jabatannya. “Walaupun beliau baru saja dilantik, Kami menilai beliau sudah gagal dalam memimpin Dinas Kesehatan kabupaten Tapanuli Selatan beberapa tahun yang lalu, dimana pada tahun 2021 silam saat Negara Indonesia masih dilanda musibah Covid-19 yang menjadi momok menakutkan ditengah-tengah masyarakat”. Katanya.
Lebih lanjut, Riski menambahkan bahwa Pada saat itu dr. Sri Khairunnisa menjabat sebagai Kadis Kesehatan diduga menyalahgunakan jabatannya dalam pengelolaan anggaran Covid-19 tersebut untuk kepentingan pribadi dan golongan.
Sementara itu, Harris Munandar dalam orasinya meminta kepada Kaban Kesbangpol dan Kadis Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan agar segera mengundurkan diri secepatnya. Karena APBD Kabupaten Tapanuli Selatan itu peruntukannya untuk kepentingan Masyarakat bukan untuk kepentingan pribadi.
“Setelah kurang lebih 15 Tahun menjabat sebagai Kaban Kesbangpol Kabupaten Tapanuli Selatan diduga tidak ada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat kepada Masyarakat. Tetapi yang ada di Kesbangpol kesannya hanya Formalitas demi mencari keuntungan pribadi beserta kelompoknya”. Ungkap Harris.
Kemudian Harris menuturkan bahwa Hal yang sama juga terjadi dengan Kadis Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan, “Pada tahun 2021 ketika kita masih merasakan ancaman Virus mematikan yakni Virus Covid-19 diduga Kadis Kesehatan ibu dr. Sri khairunnisa malah mengambil keuntungan pribadi atas ancaman virus mematikan tersebut”. Pungkasnya.
(Tim Dedi Tison).
Editor : Fendi